MAKALAH
ISSUE
ETIK YANG TERJADI DALAM PELAYANNAN KEBIDANAN “ISSUE MORAL”
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Etika Profesi dan Hukum Kesehatan
KELAS : A
Tingkat
1/Semester 2
NAMA KELOMPOK :
HERNI ROSIANAWATI
HILDA HETA PRADILA
IIN MUZAYANAH
IIN RUSDIANA
ILMA FITRIANA DEWI
ITA NOVIETHA SARI
KAMELIA ZEIN
AKADEMI KEBIDANAN ASSYIFA TANGERANG
2011-2012
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “ISSUE ETIK YANG TERJADI DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN “ISSUE MORAL” ” ini dengan baik tanpa hambatan.
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para
pembimbing dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini
atas semua bantuan, bimbingan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami
dalam menyelesaikan makalah. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu
tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Etika Profesi dan
Hukum Kesehatan.
Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini yang selanjutnya akan kami
terima dengan tangan terbuka.
Akhirul kalam, Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pembimbing
yang telah membimbing kami untuk membuat makalah ini.
Tangerang,
April
2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………… ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………. 1
1.2
Rumusan Masalah………………………………….. 1
1.3
Tujuan Makalah……….....………............................ 1
1.4
Sistematika Penulisan……………………………… 2
BAB 2 PEMBAHASAN…...……………………………………… 3
2.1
Pengertian Etika……………………………………. 3
2.2
Pengertian Moral…………………………………… 3
2.3
Issue Etik
dalam Pelayanan Kebidanan…………….. 4
2.4
Issue Moral
dalam Pelayanan Kebidanan…………... 6
2.5
Dilema dan
Konflik Moral………………………….. 6
2.6
Etika dan Dilemma……………………….………… 7
2.7
Issue Moral Aborsi………………………………… 8
2.8
Issue Moral
Bayi Tabung………………………….. 9
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………… 11
3.1 Kesimpulan…………………………………………… 11
3.2 Saran………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Derasnya
arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia,
juga mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan
teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Arus
kesejahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan
kebidanan. Dalam hal ini bidang yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas
Mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.
Istilah etik yang kita gunakan sehari-hari pada
hakikatnya berkaitan dengan falsafah moral yaitu menganai apa yang dianggap
baik atau buruk di masyarakat dalam kurun waktu tertentu, sesuai dengan
perubahan atau perkembangan norma atau niali. Dikatakan kurun waktu tertentu
karena etik dan moral bisa berubah dengan lewatnya waktu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud
dengan Etika?
2. Apa yang dimaksud
dengan Moral ?
3. Bagaimana issue etik
dalam pelayanan kebidanan ?
4. Bagaimana issue moral
dalam pelayanan kebidanan ?
5. Apa yang dimaksud
dengan dilema dan konflik moral ?
6. Apa yang dimaksud
dengan etika dan dilema dalam pelayanan kebidanan ?
7. Apa yang dimaksud
dengan issue moral aborsi ?
8. Apa yang dimaksud
dengan issue moral bayi tabung ?
1.3
Tujuan Makalah
Penulisan
Makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dan dapat
bermanfaat bagi kalangan mahasiswa. Secara terperinci tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah :
1.
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etika
Profesi dan Hukum Kesehatan.
2.
Mengetahui
Pengertian Etika
3.
Mengetahui
Pengertian Moral
4.
Mengetahui Issue
Etik Dalam Pelayanan Kebidanan
5.
Mengetahui Issue
Moral Dalam Pelayanan Kebidanan
6.
Mengetahui Dilema
dan Konflik Moral
7.
Mengetahui Etika
dan Dilema
8.
Mengetahui
Issue Moral Aborsi
9.
Mengetahui Issue Moral Bayi Tabung
1.4
Sistematika
Penulisan
Pada pembuatan makalah
ini, penulis akan menjelaskan pembahasan dimulai dari:
BAB
1 : PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan Masalah
1.4
Sistematika Penulisan
BAB
2 : PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Etika
2.2
Pengertian Moral
2.3
Issue Etik Dalam
Pelayanan Kebidanan
2.4
Issue Moral Dalam
Pelayanan Kebidanan
2.5
Dilema dan Konflik Moral
2.6 Etika
dan Dilema
2.7
Issue Moral Aborsi
2.8
Issue Moral Bayi Tabung
BAB 3 : PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2
Saran
BAB 2
PEMBAHASAN
ISSUE ETIK YANG
TERJADI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
“ISSUE MORAL”
2.1
Pengertian Etika
Etika diartikan “sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan
dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak
dengan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan.
Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap
tindakan manusia. Etika Merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan
nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan
penyelesaiannya baik atau tidak (Jones, 1994).
Menurut bahasa, Etik diartikan sebagai:
Yunani à Ethos,
kebiasaan atau tingkah laku
Inggris à Ethis,
tingkah laku atau prilaku manusia yang baik, tindakan yang harus dilaksanakan
manusia sesuai dengan moral pada umumnya.
Sedangkan dalam konteks secara luas dinyatakan bahwa:
Etik adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat
moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan
prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing makhluk hidup dalam berfikir dan
bertidak serta menekankan nilai-nilai mereka. (Shirley R Jones – Ethics in
Midewifery)
2.2 Pengertian Moral
Moral adalah keyakinan individu bahwa sesuatu adalah mutlak baik,
atau buruk walaupun situasi berbeda. Teori moral mencoba menformulasikan suatu prosedur dan
mekanisme untuk pemecahan masalah etik
Terdapat beberapa pendapat apa yang dimaksud dengan moral
1.
Menurut
kamus lengkap bahasa Indonesia (Tim Prima Pena)
Ajaran
tentang buruk yang diterima umum mengenai akhlak
Akhlak dan
budi pekerti
Kondisi
mental yang mempengaruhi seseorang menjadi tetap bersemangat, berani, disiplin,
dll.
2.
Ensiklopedia
Pendidikan (Prof. Dr, Soeganda Poerbacaraka)
Suatu
istilah untuk menentukan batas-batas dan sifat-sifat, coarak-corak,
maksud-maksud, pertimangan-pertimbangan atau perbuatan-perbuatan yang layak
dapat dinyatakan baik atau buruk, benar atau salah
Lawannya
amoral
Suatu
istilah untuk menyatakan bahwa baik atau benar itu lebih baik daripada yang
buruk atau salah.
Bila dilihat dari sumber dan sifatnya, ada moral keagamaan dan moral
sekuler :
a.
Moral
keagamaan kiranya telah jelas bagi semua orang, sebab untuk hal ini orang
tiggal mempelajari ajaran-ajaran agama yang dikehendaki di bidang moral
b.
Moral
sekuler merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan hanya
bersifat duniawi semata-mata.
Bagi kita umat beragama, tentu moral keagamaan yang harus dianut dan
bukannya moral sekuler, karena etik berkaitan dengan filsafat moral maka
sebagai filsafat moral, etik mencari jawaban untuk menentukan serta mempertahankan
secara tradisional teori yang berlaku tentang apa yang benar atau salah, baik
atau buruk, yang secara umum dapat dipakai sebagai suatu perangkat prinsip
moral yang menjadi pedoman bagi tidakan manusia, dan moral diartikan menganai
apa yang dinilainya seharusnya oleh masyarakat dan etik dapat diartikan pula
sebagai moral yang ditunjukan kepada profesi, oleh karena itu etik profesi
sebaiknya juga berbentuk normatif.
2.3
Issue
Etik Dalam Pelayanan Kebidanan
Etik
merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalm
menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu
baik atau buruk. Issue
etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berkembang di
masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang
berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.
Beberapa
pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:
1.
Persetujuan dalam
proses melahirkan.
1. Memilih atau mengambil
keputusan dalam persalinan.
2. Kegagalan dalam proses
persalinan.
3. Pelaksanan USG dalam kehamilan.
4. Konsep normal pelayanan kebidanan.
5. Bidan dan pendidikan seks.
3. Pelaksanan USG dalam kehamilan.
4. Konsep normal pelayanan kebidanan.
5. Bidan dan pendidikan seks.
2. Contoh
masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:
1. Perawatan intensif pada bayi.
2. Skreening bayi.
3. Transplantasi organ.
4. Teknik reproduksi dan kebidanan.
1. Perawatan intensif pada bayi.
2. Skreening bayi.
3. Transplantasi organ.
4. Teknik reproduksi dan kebidanan.
3. Contoh
masalah etik yang berhubungan dengan profesi:
1. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
2. Otonomi bidan dan kode etik profesional.
3. Etik dalam penelitian kebidanan.
4. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.
1. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
2. Otonomi bidan dan kode etik profesional.
3. Etik dalam penelitian kebidanan.
4. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.
4.
Biasanyan beberapa
contoh mengenai isu etik dalm pelayananan kebidanan adalah berhubungan dengan
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Agama / kepercayaan.
2. Hubungan dengan pasien.
3. Hubungan dokter dengan bidan.
4. Kebenaran.
5. Pengambilan keputusan.
6. Pengambilan data.
7. Kematian.
8. Kerahasiaan.
9. Aborsi.
10. AIDS.
11. In_Vitro fertilization
1. Agama / kepercayaan.
2. Hubungan dengan pasien.
3. Hubungan dokter dengan bidan.
4. Kebenaran.
5. Pengambilan keputusan.
6. Pengambilan data.
7. Kematian.
8. Kerahasiaan.
9. Aborsi.
10. AIDS.
11. In_Vitro fertilization
Bidan dituntut
untuk berprilaku hati-hati dalm setiap tindakannya dalam memberikan asuhan
kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan profesional.
2.4
Issue
Moral Dalam Pelayanan Kebidanan
Moral
merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal yang baik dan buruk yang
mempengaruhi siakap seseorang.
Kesadaran
tentang adanya baik buruk berkembang pada diri seseorang seiring dengan
pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama, dll. Hal ini yang disebut
kesadaran moral. Isu
moral dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berhubungan
dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan
pelayanan kebidanan.
Beberapa
contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari:
1.
Kasus abortus.
2.
Euthanansia.
3.
Keputusan untuk
terminasi kehamialn.
4.
Isu moral juga
berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti
yang menyangkut konflik dan perang.
2.5
Dilema
dan Konflik Moral
Dilema
moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua
alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan
pemecahan masalah.
Dilema
muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau
pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada.
Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung jawab profesional,yaitu:
Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung jawab profesional,yaitu:
1.
Tindakan selalu
ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan pasien atau klien.
2.
Menjamin bahwa tidak
ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian [omission], disertai ras
tanggung jawab memperhatikan kondisi dan keamanan pasien atau klien.
3.
Konflik moral menurut
Johnson adalh bahwa konflik atau dilema pada dasarnya sama , kenyataannya
konflik berada diantara prinsip moral dan tugas yang mana sering menyebabkan
dilema.
Ada
2 tipe konflik:
1.
Konflik yang berhubungan dengan prinsip.
2.
Konflik yang berhubungan dengan otonomi.
Dua
tipe konflik ini merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan.
Contoh Issue Moral
ISSU
MORAL: seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.
KONFLIK
MORAL: menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien demi persaingan atau
dilaporkan oleh bidan “A”.
DILEMA
MORAL:
1)
Bidan “B” tidak
melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut namun bidan kehilangan satu
pasien.
2)
Bidan “B” menolong
persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan “A” dengan di laporkan ke
lembaga yang berwenang.
2.6
Etika
dan Dilema
Etik
merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya
baik atu buruk( Jonas,1994). Moral merupakan pengetahuan atau keyakinan tentang
adanya hal yang baik dan buruk serta mempengaruhi sikap seseorang. Kesadaran
tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri seseorang seiring dengan
pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama dsb. Moral juga merupakan
keyakinan individu bahwa sesuatu yang mutlak baik atau buruk walaupun situasi
berbeda.
Kesadaran
Moral erat kaitannya dengan nilai-nilai, keyakinan seseorang dan pada
prinsipnya semua manusia dewasa tahu akan hal yang baik dan buruk, inilah ynag
disebut suara hati. Perkembanan ilmu pengetahuan dan tehnologi berdampak pada
perubahan pola pikir manusia Masyarakat semakin kritis sehingga terjadi
penguatan tuntutan terhadap mutu pelayanan kebidanan. Mutu pelayanan kebidanan
yang baik butuh landasan komitmen yang kuat dengan basik etik dan moral yang
baik.
Dalam
praktik kebidanan
seringkali bidan dihadapkan pada beberapa permasalahan yang dilematis,
artinya pengambilan keputusan yang sulit berkaitan dengan etik. Dilema muncul
karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin atau pertentangan
antara nilai-nilai yang iyakini bidan dengan kenyataan yang ada.
2.7 Issue Moral
Aborsi
Menggugurkan
kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”. Berarti
pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari
janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.
Dalam
dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu :
1. Aborsi
Spontan / Alamiah : berlangsung tanpa tindakan. Kebanyakan disebabkan karena
kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.
2. Aborsi
Buatan / Sengaja : pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu
sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun
pelaksana aborsi.
3. Aborsi
Terapeutik / Medis : pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi
medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai
penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat
membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua
atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.
a. Alasan
Aborsi
Aborsi
dilakukan oleh seorang wanita hamil baik yang telah menikah maupun yang belum
menikah dengan berbagai alasan. Akan tetapi alasan yang paling utama adalah
alasan-alasan yang non-medis (termasuk jenis aborsi buatan / sengaja)
Di Amerika,
alasan-alasan dilakukannya aborsi adalah:
1.
Tidak ingin memiliki anak karena
khawatir mengganggu karir, sekolah atau
tanggung jawab lain (75%)
tanggung jawab lain (75%)
2.
Tidak memiliki cukup uang untuk
merawat anak (66%)
3.
Tidak ingin memiliki anak tanpa
ayah (50%)
Alasan lain yang sering dilontarkan adalah masih terlalu muda (terutama
mereka yang hamil di luar nikah), aib keluarga, atau sudah memiliki banyak
anak. Ada orang yang menggugurkan kandungan karena tidak mengerti apa yang
mereka lakukan. Mereka tidak tahu akan keajaiban-keajaiban yang dirasakan
seorang calon ibu, saat merasakan gerakan dan geliatan anak dalam
kandungannya.meyakinkan diri bahwa membunuh janin yang di dalam kandungan
adalah boleh dan benar. Semua alasan ini tidak mendasar, sebaliknya hanya
menunjukkan ketidakpedulian seorang wanita yang hanya memikirkan kepentingannya
sendiri. Data ini juga didukung oleh studi dari Aida Torres dan
Jacqueline Sarroch Forrest (1998) yang menyatakan bahwa hanya 1% kasus aborsi
karena perkosaan atau incest (hubungan intim satu darah), 3% karena
membahayakan nyawa calon ibu, dan 3% karena janin akan bertumbuh dengan cacat
tubuh yang serius. Sedangkan 93% kasus aborsi adalah karena alasan-alasan yang
sifatnya untuk kepentingan diri sendiri – termasuk takut tidak mampu membiayai,
takut dikucilkan, malu atau gengsi.
b. Hukum dan
Aborsi
Menurut hukum-hukum
yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan,
yang dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis”
Yang menerima hukuman adalah:
1. Ibu yang melakukan aborsi
2. Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi
3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi
1. Ibu yang melakukan aborsi
2. Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi
3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi
2.8
Issue Moral Bayi Tabung
Bayi
tabung adalah upaya jalan pintas untuk mempertemukan sel sperma dan sel telur
diluar tubuh (in vitro fertilization). Setelah terjadi konsepsi hasil tersebut
dimasukkan kembali ke dalam rahim ibu atau embrio transfer sehingga dapat
tumbuh menjadi janin sebagaimana layaknya kehamilan biasa.
Status
bayi tabung ada 3 macam:
1.
Inseminasi buatan
dengan sperma suami.
- Inseminasi buatan dengan sperma donor.
- Inseminasi bautan dengan model titipan.
Beberapa Negara memperbolehkan
donor sperma bukan suami, dan diakui secara legal. Kerahasiaan identitas donor
yang bukan suami senantiasa dijaga, untuk menghindarkan masalah dikemudian
hari. Terkait dengan proses bayi tabung, pada tahun 1979, Majelis Ulama
Indonesia (MUI) pernah mengeluarkan fatwanya. Pada intinya, para ulama
menyatakan bahwa bayi tabung diperbolehkan selama sperma yang didonorkan
berasal dari suami yang sah dari si perempuan yang rahimnya hendak digunakan
dalam proses bayi tabung. Hal itu karena memanfaatkan teknologi bayi tabung
merupakan hak bagi pasangan yang berikhtiar untuk memperoleh keturunan. Namun,
jika sperma dan rahim yang digunakan bukan berasal dari pasangan suami istri
yang sah, maka hal itu statusnya sama dengan hubungan kelamin antara lawan
jenis di luar pernikahan yang sah. Dengan kata lain, bisa terjadi rahim seorang
perempuan dipinjamkan untuk proses bayi tabung dari embrio seorang lelaki yang
bukan suaminya. Nah, hal itu sama saja dengan perzinaan.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Materi ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang apa
itu etika, apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam praktik kebidanan
sehingga seorang bidan akan terlidung dari kegiatan pelanggaran etik
ataupun pelanggaran moral yang sedang
berkembang dihadapan public dan erat kaitannya dengan pelayanan kebidanan
sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan harus kempeten dalam
menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan tindakan selanjutnya
sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan
1.2
Saran
Dalam
Makalah ini terdapat penjelasan tentang “Issue Etik yang terjadi dalam Pelayanan Kebidanan (Issue Moral)” berharap agar mahasiswi dapat mengetahui Issue etik yang terjadi dalam pelayanan
kebidanan khususnya Issue Moral sesuai dengan pembahasan yang ada dalam makalah ini
Daftar
Pustaka
Marimbi, Hanum.2008.
Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan, Mitra Cendikia Press. Jogjakarta
koq gg ada yg komentar...??
BalasHapusTerima kasih sudh sharing makalahnya ya ^^
BalasHapus