Batasan Anemia
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan
sebagai berikut:
Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11gr%
Anemia ringan dengan Hb 9-10gr%
Anemia sedang dengan Hb 7-8gr%
Anemia berat dengan Hb kurang dari 7gr%
Batasan Anemia
(Menurut DEPKES RI)
|
|
Kelompok
|
Batas
Normal Haemoglobin
|
Anak
Balita
|
11 gram %
|
Anak Usia Sekolah
|
12 gram %
|
Wanita
Dewasa
|
12 gram %
|
Laki-laki Dewasa
|
13 gram %
|
Ibu
Hamil
|
11 gram %
|
Ibu Menyusui > 3 bulan
|
12 gram %
|
KLASIFIKASI ANEMIA DALAM KEHAMILAN.
Klasifikasi anemia dalam kehamilan
menurut Mochtar (1998), adalah sebagai berikut:
1. Anemia
Defisiensi Besi
adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan
dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
2. Anemia
Megaloblastik
adalah anemia karena kekurangan asam folat, jarang sekali terjadi anemia karena
kekurangan Vitamin B12 dan Air
3. Anemia
Hipoplastik/Aplastik
adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel
darah merah baru.
4. Anemia
Hemolitik adalah
anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih
cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan
gambaran darah, kelelahan, kelemahan.
5. Anemia akibat gangguan fungsi Ginjal yaitu Gangguan atau gagal ginjal
kronis dapat menyebabkan terjadi penurunan dari produksi eritropoetin (EPO),
sehingga produksi sel darah merah pun akan menjadi turun.
6. Anemia akibat Anormlitas sel darah
merah atau Anemia Bulan Sabit (Sickle
Cell) adalah kondisi serius di mana sel-sel darah merah berbentuk seperti
bulan sabit, atau seperti huruf C. Sulit bagi sel darah merah berbentuk bulan
sabit untuk melewati pembuluh darah terutama di bagian pembuluh darah yang
menyempit, karena sel darah merah ini akan tersangkut dan terjadilah
penggumpalan, akibatnya umur sel darah merah menjadi terlampau pendek, yaitu sekitar
10 - 20 hari, sehingga sel darah merah yang beredar dalam tubuh akan selalu
kekurangan.dan akan menimbulkan rasa sakit, infeksi serius, dan kerusakan organ
tubuh.
7. Anemia akibat Pengeluaran Darah yang
Berlebih Perdarahan
baik akut maupun kronis dapat mengakibatkan terjadinya anemia. contoh pada
perdarahan akut, antara lain dapat disebabkan oleh trauma, persalinan, contoh
pada perdarahan kronis antara lain, batuk darah kronis, menstruasi yang
berkepanjangan.
Dalam penerapan praktis pelayanan ANC,
menurut Dinkes (2009), standar pelayanan minimal ANC adalah 10 T yaitu:
1.
Timbang berat badan ukur tinggi badan
2.
Ukur Tekanan Darah
3.
Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
4.
Ukur tinggi fundus uteri
5.
Tentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin (DJJ)
6.
Skrinning status imunisasi Tetanus dan berikan
Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan
7.
Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet
selama kehamilan
8.
Test Laboratorium (rutin dan Khusus)
9.
Tata laksana kasus
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Cara pemeriksaan TFU dengan metlin
Menggunakan pita pengukur (metlin) yang mungkin merupakan metode
akurat kedua dalam pengukuran TFU setelah 22-24 minggu kehamilan. Titik nol
pita pengukur diletakan pada tepi atas simpisis pubis dan pita pengukur ditarik
melewati garis tengah abdomen sampai puncak. Hasil dibaca dalam skala cm,
ukuran yang terukur sebaiknya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan
setelah 22-24 minggu
Keuntungan : cukup akurat, lebih mudah, mudah dibawa, mudah dibaca
hasilnya dan mudah digunakan
22-28 minggu : 24-25 cm diatas simpisis
28 minggu : 26,7 cm di atas simfisis
30 minggu : 29,5 cm – 30 cm di atas simfisis
34 minggu : 31 di atas simfisis
36 minggu : 32 di atas simfisis
38 minggu : 33 cm diatas simfisis
40 minggu : 37 cm di atas simfisis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar